Aku dan tempat tinggal ku
Apa kabar hari ini? Semoga selalu sehat dan baik ya.
Ini kesempatan keduaku menulis blog pribadi, dari judulnya sepertinya sudah kelihatan apa yang akan aku tulis kali ini.
Ya, benar sekali. Aku akan menceritakan tentang tempat tinggal ku, bagaimana suasana, kondisi, dan sosial kemasyarakatan di sekitar tempat tinggal ku.
Aku berasal dari Kota Pontianak, kota yang menjadi ibu kota provinsi Kalimantan Barat. Oh iya, kotaku baru saja merayakan hari jadinya yang ke-249 tahun pada tanggal 23 Oktober kemarin, sudah berusia hampir dua setengah abad.
Kota Pontianak dijuluki sebagai Kota Khatulistiwa karena dilalui oleh garis khatulistiwa. Garis lintang 0 derajat berada tepat di atas kota Pontianak.
Kota Pontianak dilalui oleh Sungai Kapuas yang menjadi sungai terpanjang di pulau Kalimantan sekaligus menjadi sungai terpanjang di negara Indonesia.
Sungai Kapuas
Masjid Raya Mujahidin
Tugu Khatulistiwa
Ayani Megamall
Aku tinggal bersama kedua orang tuaku, tepatnya di jalan Danau Sentarum, gg. H. Nawawi. Rt 007/Rw 019, kelurahan Sungai Bangkong, kecamatan Pontianak Kota.
Aku dan keluargaku tinggal disini sudah hampir sepuluh tahun lamanya, ini adalah rumah kedua ku, sedangkan rumah yang pertama sudah dijual, alamatnya juga tak jauh dari rumahku saat ini, hanya berbeda kawasan rt saja.
Para tetangga disini sangat ramah dan baik, kalau sedang memasak sesuatu, pasti saling berbagi antar tetangga. Dulu waktu sebelum ada covid-19, setiap bulan warga di gang ku mengikuti acara arisan. Dalam rangka untuk berkumpul dan bersilaturahmi. Namun, karena saat ini sedang di masa pandemi, semua perkumpulan yang diikuti oleh banyak orang, ditiadakan untuk sementara sampai waktu yang tidak ditentukan.
Ini adalah foto di depan rumahku,
Ibuku senang bercocok tanam, macam-macam tanaman bunga, daun hias, dan tanaman obat ditanam oleh ibuku. Sebagian pot diletakkan di depan dan di samping rumah. Selain itu, di halaman rumahku juga terdapat beberapa pohon seperti pohon kelapa, pohon jambu, dan pohon mangga.
Di gang ku ini masih banyak tanah yang kosong. Dulu di gang ku tidak ada lampu jalan, jadi jika malam hari tiba, jalanan cukup gelap, hanya mengandalkan lampu teras rumah warga. Sekarang jalanan di gang ku sudah diterangi oleh lampu jalan.
Disini ada banyak anak kecil, biasanya pada sore hari mereka bermain bersama.
Dua anak kecil diatas namanya Ajen dan Fadlan, mereka suka bermain dirumah ku. Biasanya kalau pohon jambuku sudah berbuah, aku ambilkan untuk mereka.
Rumahku tak jauh dari masjid, kira-kira berjarak sekitar 100 meter dari rumahku. Selain itu, di gang ku juga ada tempat penitipan anak, sekolah dasar islam dan taman kanak-kanak islam.
Sekian dulu untuk hari ini, lain kali aku akan menceritakan banyak hal. Sampai babay.
[Sumber gambar : Instagram @pontinesia dan @pesonapontianak]
Komentar
Posting Komentar